Presentasi Akhir Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa Magang ITB

Kategori: Berita 2019 Diterbitkan: Kamis, 04 Juli 2019 Ditulis oleh Prima Saputra

wisnu1

Pada hari Kamis, 04 Juli 2019 pukul 11.00 WIB bertempat di ruang rapat lantai 3 Gedung LRSDKP dialaksanakan presentasi akhir mahasiswa praktek kerja lapangan ITB. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sub Seksi PT LRSDKP beserta staf, para peneliti LRSDKP dan para mahasiswa magang dari UNRI dan UNSRI.

Acara dibuka oleh Bapak Yunianto, S.S selaku Kepala Sub Seksi PT LRSDKP. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan pertama dari Wisnu Waskitho Putra tentang laporan kegiatan praktik kerja lapangan mengenai Pemodelan Wilayah Pesisir Pantai Banda Aceh menggunakan MIKE21. Pemodelan yang dilakukan diantaranya pola arus, gelombang dan mekanisme transport sedimen. Data yang digunakan dikerjakan batimetri, shoreline, dan pasang surut dengan hasil akhir model gelombang.

Arah pemodelan arus dari timur ke utara. Kecepatan arus saat surut perbani 1.824 m/s. Kecepatan arus sangat kecil, < 0.006 m/s sehingga tidak mengganggu aktifitas pelabuhan.
Perbandingan kecepatan arus di selat lebih cepat di perairan terbuka dan juga dijelaskan dengan rumus muka air. Perbandingan kedalaman laut didapatkan lebih dalam di pelabuhan dan yang lebih dangkal di muara. Perbandingan tinggi gelombang disekitar pelabuhan diamana kekuatan gelombang di dalam pelabuhan sangat kecil, tinggi gelombang di luar pelabuhan bervariasi tingginya. Hasil dari data verifikasi model adalah elevasi muka air dan nilai RMSE 16.59 %
Kesimpulan dari laporan yang dibuat adalah tipe pasang surut adalah campuran cenderung diumal, arus terbesar surut perbani dan arus terkecil pasang purnama. Saran untuk laporan ini diantaranya Breakwater di define sebagai stuktur menggunakan data gelombang, data angin yang digunakan harus lebih baik dan nilai discharge, & density menggunakan nilai sebenarnya.
Sesi dilanjutkan dengan Tanya jawab antara peneliti dan pemateri. Beberapa poin yang ditanyakan diantaranya mengenai angin muson barat dan hubungan antara transport sedimen dan gelombang. Kemudian kedepannya harus dibuatkan windrose.

miftah1

Kemudian pemaparan kedua oleh Miftah Farhan Muhammad mengenai perubahan Garis Pantai Banda Aceh menggunakan aplikasi CDAS. Hasil dari laporan ini diantaranya digitasi garis pantai dan perolahan data angin. Perbedaan garis pantai 2009 dan 2019 kemungkinan karena adanya transport sedimen yang menyebabkan akresi dan abrasi. Beberapa proses dalam memproses perubahan garis pantai diantaranya, penyesuaian grid dan jarak antar koordinat garis pantai, handcasting data angina dan perrsiapan data gelombang. Dalam laporan ini juga dilakukan perhitungan menggunakan dua contoh kasus.
Kesimpulan yang didapat dalam laporan yang dibuat diantaranya pantai banda aceh dominan mengalami akresi. Selanjutnya sesi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peneliti dan pemateri diantaranya mengenai Fetch efektif dan penggunaan dua kasus pada laporan.

Dilihat: 1824