Pengenalan Metode Coastal Cell Untuk Riset Identifikasi Abrasi di Sumatera Barat
Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) mengadakan kegiatan pengenalan metode coastal cell bersama Bapak Tubagus Solihuddin, Ph.D via aplikasi zoom pada tanggal 17 Maret 2021.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh pegawai LRSDKP dan Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) terutama para peneliti dan teknisi. Secara umum, kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung riset “Identifikasi Abrasi dan Kenaikan Muka Air Laut untuk Mendukung Kawasan Budidaya di Sumatera Barat” yang akan dilaksanakan LRSDKP pada tahun 2021 ini.
Coastal cell atau sediment cell adalah salah satu metode pemetaan wilayah pesisir dengan mempertimbangkan pergerakan spasial sedimen di dalam suatu daerah tertentu. Bapak Tubagus menjelaskan bahwa pemetaan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengenali batas sel (cell boundary) di daerah yang akan dikaji. Pengenalan batas sel ini dapat dimulai dari desk study dengan memanfaatkan data sekunder (kecepatan dan arah angin, gelombang dan arus), peta tematik (RPI, LPI, batimetri, geologi) dan citra satelit/foto udara. Batas sel ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu batas statis yang dapat ditandai dengan bentukan alam atau buatan manusia misalnya pelindung pantai yang dapat bertahan 10 hingga 20 tahun, dan batas dinamis yang dapat berubah pada periode tertentu karena faktor-faktor alam seperti arah pergerakan sedimen dan karakteristik gelombang datang atau arah angin.
Lebih lanjut lagi, pembicara yang merupakan Peneliti Madya bidang geologi laut ini juga menambahkan bahwa pesisir Sumatera Barat memiliki karakteristik pantai dengan energi gelombang tinggi. Karakteristik pantai yang demikian ditandai dengan sumber utama sedimen berasal dari hinterland (umumnya dari batuan gunung api), penyimpanan sedimen (sediment storage) terjadi pada pantai berkantung (pocket beach) dan pantai lurus (tidak banyak tanjung batu), perpindahan sedimen (sediment drift) cenderung ke arah barat tergantung arah angin, sedimen tenggelam (sediment sink) terjadi di laut dalam atau terpapar di sekitar garis pantai, dan batas sel umumnya bersifat statis.
Pada akhirnya, diharapkan pengenalan metode coastal cell ini dapat bermafaat untuk menambah wawasan para peserta pada umumnya serta dapat diaplikasikan dengan baik untuk kegiatan riset “Identifikasi Abrasi dan Kenaikan Muka Air Laut untuk Mendukung Kawasan Budidaya di Sumatera Barat” secara khusus.
Dilihat: 1483