Kepala LRSDKP Perkuat Argumen Bantahan Peneliti LRSDKP terhadap Viralnya Foto yang Diduga Kapal Karam di Laut Cisolok - Sukabumi
Viralnya foto kapal karam yang terekam di Google Maps di laut Cisolok - Sukabumi membuat beberapa argumentasi di media massa dan khalayak ramai. Kepala LRSDKP yang juga merupakan peneliti dan pakar arkeologi maritim yang melakukan analisis bersama peneliti geomatika LRSDKP mendapatkan fakta baru melalui analisa menggunakan aplikasi Google Earth memanfaatkan fasilitas historical imagery menemukan kejanggalan bahwa ada kapal serupa yang sempat melintas pada tahun 2019 sebelum viralnya foto kapal karam ini sekarang.
Melalui cendananews.com Kepala Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir, Ibu Nia Naelul Hasanah Ridwan, S. S, M. Soc, Sc menjelaskan berdasarkan hasil penelusuran data penampakan foto kapal yang diduga kapal tenggelam dan terekam oleh Google Maps pada koordinat -6.972728, 106.427270 kemungkinan kapal tersebut merupakan kapal kargo yang tertangkap oleh citra yang merekam pada tanggal 20 Maret 2019. LRSDKP sendiri memang belum turun kelapangan karena berita terkait hal itu baru muncul tiga hari yang lalu.
Secara logika, jika memang ada bangkai kapal diperairan tersebut seharusnya dapat terlihat oleh nelayan di sekitar perairan tersebut karena terpantau pada peta batymetri kedalaman pada perairan tersebut hanya 6-10 meter. Buktinya nelayan yang menangkap ikan disitu tetapi mereka tidak melihat bangkai kapal, apagi diperkirakan kapal tersebut cukup besar dan terlihat seperti kapal kargo. Dengan kedalaman 6-10 meter seharusnya kapal sebesar itu dengan skin diving / snorkling mudah terlihat di dari permukaan laut.
Beliau juga berpendapat bahwa penampakan pada Google Maps itu bisa saja terjadi akibat pengolahan dari berbagai layer atau lapisan citra yang tertimpa dimana bisa saja itu data citra lama yang dimunculkan kembali pada tahun 2020 ini yang diolah oleh pihak Google dimana data citra 20 Maret 2019 tertimpa citra tahun 2020. Jadi kondisinya bisa terlihat berbeda namun dari arah dan bentuk kapal tidak ada perubahan sama sekali.
Beberapa instansi terkai kelautan dan transportasi laut juga tidak pernah menerim laporan terkait adanya kapal tenggelam di area tersebut.
Dilihat: 773